Microsoft baru-baru ini mengumumkan peluncuran chip komputasi baru yang disebut Maia, yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja kecerdasan buatan (AI). Rencananya, Microsoft akan mengintegrasikan chip AI Maia ke dalam layanan langganan dan platform komputasi awan Azure.
Chip AI Maia ini dirancang khusus untuk mempercepat tugas komputasi AI dan akan menjadi dasar untuk layanan “Copilot” senilai 30 dolar AS atau sekitar Rp468 ribu per bulan, ditujukan baik untuk pengguna perangkat lunak bisnis maupun pengembang yang ingin membuat layanan kecerdasan buatan kustom.
Keunggulan dari chip Maia adalah kemampuannya dalam menjalankan model bahasa yang besar dan merupakan hasil dari kolaborasi antara Microsoft dan OpenAI, pembuat ChatGPT.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Microsoft dan perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Alphabet, untuk mencari solusi terhadap biaya pengembangan yang tinggi dan beban kerja layanan kecerdasan buatan (AI). Biaya operasional AI dinyatakan mencapai 10 kali lipat dari layanan tradisional seperti mesin pencari.
Scott Guthrie, Wakil Presiden Eksekutif Kelompok Cloud dan AI Microsoft, menyatakan bahwa chip Maia memberikan solusi terbaik kepada pelanggan yang menginginkan kinerja cepat, biaya yang lebih rendah, dan kualitas yang lebih baik. Hal ini memungkinkan Microsoft untuk menjual layanan AI dari cloud hingga komputer pribadi dan ponsel yang memiliki daya komputasi yang memadai.
Selain chip Maia, Microsoft juga memperkenalkan chip lain yang disebut Cobalt. Cobalt merupakan unit pemrosesan pusat (CPU) yang dibuat dengan teknologi dari Arm Holdings. Tujuannya adalah untuk menghemat biaya internal dan bersaing dengan Amazon Web Services (AWS).
Chip Maia dan Cobalt dibuat menggunakan teknologi manufaktur 5 nanometer, menunjukkan fokus Microsoft pada standarisasi untuk meningkatkan daya saing.
Guthrie menjelaskan bahwa Microsoft ingin menjual akses langsung ke Cobalt untuk bersaing dengan seri chip internal “Graviton” yang ditawarkan oleh Amazon Web Services (AWS).
Cobalt telah diuji untuk menggerakkan Teams, alat pesan bisnis Microsoft, dan dirancang untuk menjadi kompetitif baik dari segi kinerja maupun harga dibandingkan dengan chip tradisional.
Rani Borkar, Wakil Presiden Korporat Sistem Perangkat Keras dan Infrastruktur Azure, menambahkan bahwa chip Maia akan dihubungkan dengan kabel jaringan Ethernet standar, mengindikasikan pendekatan Microsoft yang lebih banyak mengikuti jalur standarisasi daripada menggunakan teknologi jaringan kustom yang lebih mahal.