Perusahaan konglomerasi Malaysia, YTL, telah mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi Amerika Serikat, Nvidia, untuk mengembangkan infrastruktur kecerdasan buatan senilai 4,3 miliar dolar AS di Malaysia.
Fase pertama proyek ini dijadwalkan akan beroperasi pada pertengahan 2024, dan proyek ini mencakup pembangunan superkomputer tercepat di Malaysia di data center negara bagian Johor.
Kemitraan ini juga mencakup pengembangan komputasi awan dan pembuatan model bahasa besar dalam bahasa Melayu menggunakan platform komputasi awan kecerdasan buatan Nvidia.
Proyek ini menjadi bagian dari upaya untuk memperkuat pertumbuhan ekosistem kecerdasan buatan yang pesat di Asia Tenggara, sejalan dengan ambisi Malaysia sebagai kekuatan manufaktur semikonduktor.
“Malaysia merupakan hub penting untuk infrastruktur komputasi di Asia Tenggara, dan YTL diharapkan dapat berperan signifikan dalam hal tersebut,” kata CEO Nvidia, Jensen Huang seperti dilikutip dari laman Infokomputer. Meskipun tidak secara langsung mengonfirmasi kesepakatan, Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengumumkan kolaborasi ini melibatkan investasi senilai 20 miliar ringgit.
Singapura, sementara itu, menonjol sebagai pemborong chip GPU Nvidia AI terbanyak di dunia, mengalahkan China dan Amerika Serikat. Pendapatan Nvidia di kuartal III/2023 sekitar 15 persen berasal dari Singapura, menunjukkan pertumbuhan tiga kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Faktor-faktor seperti keberadaan data center, layanan cloud, dan impor chip GPU untuk manufaktur di Singapura memainkan peran penting dalam kontribusi ini.
Singapura, dengan infrastruktur digital yang solid, kebijakan pemerintah yang kondusif, dan banyaknya talenta di bidang teknologi, menjadi lokasi yang menarik bagi investasi dalam industri chip GPU. Meskipun negara ini relatif kecil, kepemilikan data center yang stabil dan aman memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan Nvidia.
Kedua pengumuman ini menunjukkan perkembangan positif dalam kolaborasi teknologi di kawasan Asia Tenggara, dengan Malaysia dan Singapura memainkan peran sentral dalam pertumbuhan industri kecerdasan buatan dan teknologi chip GPU.