Bill Gates, seorang ikon teknologi global dan salah satu pendiri Microsoft, telah mengilhami jutaan orang dengan prestasi dan inovasinya dalam dunia komputer. Namun, di balik suksesnya yang gemilang, Gates memiliki pengalaman masa lalu yang mungkin tak banyak orang tahu – perjuangannya dengan ilmu matematika.
Dalam sebuah wawancara siniar (podcast) dengan pendiri Khan Academy, Sal Khan, Gates dengan tulus berbicara tentang masa lalunya. Ia mengungkapkan bahwa ketika ia masih duduk di bangku sekolah, terutama saat kelas delapan atau setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), ia merasa kurang semangat dalam mempelajari matematika, yang pada akhirnya menjadi salah satu fondasi utama ilmu komputer.
“Saat awal belajar matematika, saya agak malas,” ungkap Bill Gates. Meskipun begitu, dorongan dan pandangan guru-gurunya memainkan peran penting dalam memotivasi Gates. Mereka melihat potensi dalam dirinya dan merasa bahwa Gates memiliki keunggulan dalam pelajaran matematika. Namun, Gates merasa bahwa pendekatan pembelajaran yang ia alami tidak cukup menarik.
Tak gentar menghadapi tantangan ini, gurunya memberikan Gates sebuah buku untuk dibaca, dengan harapan buku tersebut akan mengubah sikap malasnya menjadi semangat belajar. Walaupun Gates tidak merinci judul buku tersebut, tetapi pengalaman ini telah membantu mengubah pandangannya tentang pendidikan.
Salah satu hal penting yang ia pelajari dari pengalaman ini adalah bahwa semakin praktis suatu hal untuk dilakukan, semakin menarik hal tersebut. Pandangan ini membawa perubahan dalam cara Gates mendekati pembelajaran dan dunia komputasi.
Setelah melewati fase ini, Gates melanjutkan studi di Universitas Harvard, tetapi kemudian memutuskan untuk keluar (drop out) pada tahun 1975 untuk membangun Microsoft bersama rekannya, Paul Allen. Keputusan ini, meskipun kontroversial, membawa dampak besar pada dunia teknologi dan bisnis.
Meskipun keberhasilannya, Gates tetap menyadari pentingnya pendidikan formal. Ia mendorong mahasiswa untuk menyelesaikan studi mereka di perguruan tinggi untuk mendapatkan dasar-dasar yang kuat. Meskipun ia tidak menyelesaikan pendidikannya di Harvard, pengalaman kampusnya memberinya landasan penting yang mendukung langkah-langkah suksesnya di dunia profesional.
Gates bukanlah hanya seorang ahli dalam teknologi, tetapi juga seorang individu yang sangat bekerja keras. Ia terkenal dengan komitmennya untuk terus mengasah keterampilan dan pengetahuannya. Meskipun saat muda ia berlomba-lomba tidur sesedikit mungkin, kini Gates memfokuskan perhatiannya pada kesejahteraan dirinya dengan memantau kualitas tidur untuk menjaga kesehatan otaknya.
Pengalaman masa lalu Bill Gates dengan ilmu matematika mengajarkan kita bahwa kadang-kadang tantangan awal bisa menjadi batu loncatan untuk kesuksesan. Ketidaksetujuan awal dan tantangan-tantangan dapat menginspirasi kita untuk mengubah pandangan dan mendekati hal-hal dengan cara yang lebih inovatif dan praktis.