ChatGPT mungkin sangat hebat dalam menjawab pertanyaan atau bahkan membantu Anda untuk membuat postingan di blog, namun penelitian terbaru dari sejumlah ahli membuktikan bahwa layanan tersebut perlu meningkatkan keterampilannya dalam hal menjawab pertanyaan terkait pemrograman (coding)
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Purdue menunjukkan bagaimana ChatGPT menanggapi 517 pertanyaan berbeda dari Stack Overflow (SO), namun hasilnya sangat mengecewakan.
“Pemeriksaan kami mengungkapkan bahwa 52% jawaban ChatGPT mengandung ketidakakuratan dan 77% bertele-tele,” tulis para peneliti seperti yang dilansir oleh PCMag, dikutip Senin (14/8/2023)
Yang lebih memprihatinkan lagi, penelitian ini menemukan bahwa 54% kesalahan yang dibuat oleh chatbot tersebut tampaknya berasal dari ketidakpahaman konsep pertanyaan yang diajukan. Dalam kasus di mana ia memahami pertanyaannya, namun chatbot tersebut masih sering kesulitan dalam memberikan jawaban yang benar, sehingga bagi mereka yang sering meminta bantuan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan seputar coding harus memeriksa kembali jawaban tersebut.
“Dalam banyak kasus kami melihat ChatGPT memberikan solusi, kode, atau formula tanpa melihat ke depan atau memikirkan hasilnya,” kata mereka.
Namun demikian Chatbot tidak sepenuhnya tidak berguna dalam membantu mengerjakan pengkodean. Pada bulan Februari lalu, Google memasukkan pertanyaan wawancara pengkodean ke ChatGPT dan berdasarkan jawaban AI tersebut diputuskan bahwa itu sama dengan karyawan yang akan dipekerjakan untuk posisi teknik tingkat tiga.
Sebelumnya juga dikabarkan bahwa seorang insinyur Amazon menggunakan ChatGPT untuk menjawab pertanyaan wawancara untuk pekerjaan pengkodean perangkat lunak di perusahaan dan bot melakukannya dengan benar, demikian seperti dilansir dari laman Insider baru-baru ini.
Meskipun mungkin bukan pembuat kode terbaik, chatbot diperkirakan akan merusak pasar kerja AS dan berpotensi mengganggu 19% profesi programmer. Sebuah studi dari OpenAI pada bulan Maret menemukan bahwa teknologi tersebut dapat digunakan sebagai pengganti penerjemah dan juru bahasa manusia. dalam jangka panjang layanan chatbot berbasis AI juga dapat memengaruhi karier seperti penulis, ahli matematika, perpajakan, akuntan, dan auditor di antara profesi lainnya.
Bagaimana menurut anda?