Apa itu Docker?
Docker adalah platform perangkat lunak untuk membangun aplikasi berbasis kontainer, yaitu lingkungan eksekusi kecil dan ringan yang berbagi kernel sistem operasi tetapi berjalan secara terisolasi satu sama lain.
Kontainer telah digunakan dalam sistem Linux dan Unix selama beberapa waktu, tetapi Docker, proyek open source yang diluncurkan pada tahun 2013, membantu mempopulerkan teknologi ini dengan membuatnya lebih mudah bagi pengembang untuk mengemas perangkat lunak mereka untuk “dibangun sekali dan berjalan di mana saja.”
Bagaimana cara kerja Docker?
Docker bekerja dengan membuat gambar, yang merupakan template read-only yang berisi petunjuk (dalam bentuk Dockerfile) untuk membuat kontainer. Image Docker dapat dibuat dari sumber kode, atau dari gambar Docker yang ada.
Untuk membuat kontainer, cukup jalankan perintah docker run
dengan image Docker yang ingin Anda jalankan. Kontainer akan mulai mengeksekusi aplikasi yang terkandung dalam gambar.
Keuntungan menggunakan Docker
Docker menawarkan sejumlah keuntungan bagi pengembang dan administrator sistem, termasuk:
- Portabilitas: Kontainer Docker portabel dan dapat dijalankan di berbagai platform, termasuk Linux, Windows, dan macOS.
- Efisiensi: Kontainer Docker menggunakan sumber daya sistem yang lebih sedikit daripada virtual machine, sehingga dapat membantu mengurangi biaya infrastruktur.
- Keamanan: Kontainer Docker diisolasi satu sama lain, yang membantu meningkatkan keamanan aplikasi.
Contoh penggunaan Docker
Docker dapat digunakan untuk menjalankan berbagai jenis aplikasi, termasuk:
- Aplikasi web
- Aplikasi seluler
- Aplikasi server
- Aplikasi data
Docker juga dapat digunakan untuk:
- Membangun lingkungan pengembangan yang konsisten
- Mendeploy aplikasi ke produksi
- **Mengotomatiskan tugas-tugas administrasi sistem
pada kesimpulannya, Docker adalah teknologi yang powerful yang dapat membantu pengembang dan administrator sistem untuk membangun, menjalankan, dan mendeploy aplikasi secara lebih efisien dan portabel.