Industri video game, yang selama ini dikenal sebagai pasar yang menggiurkan, sedang menghadapi cobaan besar. Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai industri yang seksi, kenyataannya, banyak perusahaan dalam industri ini tengah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hal ini tidak hanya menjadi isu dalam dunia game, tetapi juga mencuat dalam sektor lain, dengan pengembang-pengembang terkemuka yang terpaksa mengurangi jumlah karyawan mereka. Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan ekonomi yang tidak pasti sepanjang tahun 2023.
Menurut laporan dari VentureBeat pada tanggal 11 Oktober 2023, lebih dari 6.100 orang telah kehilangan pekerjaan mereka dalam industri video game. Angka ini bahkan belum mencakup data-data terbaru, yang kemungkinan akan menunjukkan peningkatan yang lebih signifikan.
Banyak perusahaan tidak memberikan informasi yang jelas mengenai jumlah pasti karyawan yang mereka pecat dalam industri game. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah bahwa daftar tersebut tidak mencakup perusahaan-perusahaan di sektor game Web3 atau organisasi esports, yang bisa saja mengalami nasib serupa.
Embrace Group adalah salah satu perusahaan yang paling terkenal karena melakukan PHK terbanyak berdasarkan jumlah. Mereka telah melakukan PHK sebanyak tujuh kali. Di posisi kedua, Electronic Arts (EA) telah mengeluarkan sejumlah besar karyawannya sebanyak enam kali. Namun, informasi mengenai total karyawan yang telah diberhentikan oleh EA belum tersedia.
Jika kita melihat dari segi jumlah pekerja yang terkena dampak, Unity adalah perusahaan yang menduduki posisi teratas. Perusahaan yang terkenal dengan game engine-nya ini telah memutuskan hubungan kerja dengan 900 karyawannya.
Yang paling baru adalah pengurangan besar-besaran yang dilakukan oleh Epic Games, salah satu pemain besar dalam industri ini. Mereka baru-baru ini mengumumkan PHK terhadap 830 karyawan mereka, atau setara dengan 16% dari total tenaga kerja mereka.
Bulan September tampaknya menjadi waktu yang sangat sulit bagi industri video game, dengan 17 perusahaan yang melakukan PHK. Tren ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana penurunan ini akan berlanjut. Meningkatnya ketidakpastian ekonomi telah memaksa perusahaan-perusahaan untuk melakukan pengetatan anggaran dan merampingkan jumlah pegawai.
Namun, tidak hanya industri video game yang menghadapi kesulitan. Industri teknologi pun telah mengalami nasib yang serupa. Tahun 2023 saja, lebih dari 1.000 perusahaan teknologi telah melakukan PHK terhadap 240 ribu karyawannya.
Dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak sektor bisnis terpaksa beradaptasi dan melakukan penyesuaian untuk bertahan di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut.
Semua ini menjadi peringatan bagi para pemain dalam industri video game dan sektor lainnya untuk mengambil langkah-langkah hati-hati dalam mengelola sumber daya manusia dan menjaga stabilitas ekonomi mereka di masa depan.