Bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Keamanan Siber atau Cybersecurity Awareness Month. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga keamanan data saat menggunakan Internet.
Sayangnya, kesadaran akan keamanan siber di Indonesia masih rendah. Menurut laporan National Cyber Security Index (NCSI) tahun 2022, Indonesia hanya mendapat skor 38,96 dari 100 poin dalam indeks keamanan siber. Ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-3 terendah di antara negara-negara G20.
Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa dampak signifikan pada tantangan keamanan siber. Ancaman terutama berasal dari serangan malicious software atau malware, yang dapat menginfeksi perangkat seperti smartphone, laptop, atau personal computer (PC). Malware adalah istilah umum yang mencakup berbagai jenis serangan siber, termasuk Trojan, virus, dan worm.
Malware digunakan oleh para pelaku kejahatan siber untuk berbagai tujuan jahat, seperti mencuri informasi pribadi, merusak sistem perangkat, mencuri uang, bahkan mengambil alih kendali perangkat yang terinfeksi. Malware dapat masuk ke perangkat dengan berbagai cara, termasuk melalui email, instalasi aplikasi palsu, drive USB yang terinfeksi, iklan berbahaya di situs web, dan lainnya.
Cara terbaik untuk melindungi diri dari malware adalah dengan mengenali tanda-tanda perangkat terinfeksi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang dapat membantu Anda mendeteksi infeksi malware pada perangkat Anda:
- Perangkat Menjadi Panas: Perangkat yang terinfeksi malware cenderung menjadi panas, terutama saat digunakan. Ini menandakan bahwa malware sedang aktif, mencoba mencuri data, dan mengirimkannya ke server penjahat.
- Suara Aneh saat Panggilan: Jika Anda mendengar suara aneh atau berdenging saat melakukan panggilan, ini bisa menjadi indikasi bahwa perangkat Anda sudah terinfeksi malware dan disusupi dari jarak jauh.
- Daya Baterai Cepat Habis: Infeksi malware dapat menyebabkan baterai perangkat cepat habis, bahkan hingga 50% lebih boros dari biasanya.
- SMS One-Time Password (OTP): Jika Anda menerima SMS OTP tiba-tiba tanpa melakukan transaksi, perangkat Anda mungkin sudah terinfeksi virus. Pelaku kejahatan dapat meminta OTP tersebut dari jarak jauh untuk tindakan kejahatan.
- Perangkat Sulit Dimatikan: Perangkat yang terinfeksi malware seringkali sulit dimatikan secara manual karena malware berusaha melindungi diri.
- Glitch pada Layar: Munculnya glitch atau tampilan layar yang rusak sesekali dapat menjadi indikasi infeksi malware.
- Performa Lambat: Perangkat yang tadinya berkinerja tinggi mungkin menjadi lambat jika terinfeksi malware.
- Munculnya Notifikasi atau Iklan yang Tidak Dikenal: Notifikasi atau iklan yang tidak dikenal mungkin muncul jika Anda menginstal aplikasi dari sumber yang tidak resmi.
- Lampu Indikator Aktif: Aktivitas yang tidak Anda inisiasi, seperti lampu indikator kamera atau mikrofon yang menyala tiba-tiba, dapat menjadi tanda bahwa perangkat Anda terinfeksi malware.
Jika Anda mencurigai perangkat Anda terinfeksi malware, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
- Uninstall Aplikasi Mencurigakan: Segera hapus aplikasi yang mencurigakan dari perangkat Anda.
- Ubah Password dan PIN: Jika Anda memiliki aplikasi mobile banking, ubah password dan PIN akun perbankan Anda.
- Pantau Penggunaan Kartu Debit/Kredit: Selalu periksa penggunaan kartu debit/kredit Anda untuk mencegah penyalahgunaan data.
- Lakukan Factory Reset: Jika infeksi malware terlalu parah, pertimbangkan untuk mereset perangkat Anda ke pengaturan awal.
Dengan meningkatkan kesadaran tentang ancaman malware dan mengenali tanda-tanda perangkat terinfeksi, kita dapat lebih baik melindungi diri dalam dunia digital yang semakin kompleks.
Kesadaran akan keamanan siber adalah langkah pertama yang penting dalam melindungi data dan privasi kita di era digital ini.