Microsoft, salah satu raksasa teknologi dunia, sedang mempersiapkan diri untuk meluncurkan versi utama terbaru dari sistem operasi Windows pada tahun 2024.
Tidak heran jika banyak pengamat dan pengguna sistem operasi ini sangat menantikan kehadiran Windows 12. Meskipun Microsoft telah merilis beberapa bocoran tentang fitur-fitur baru yang mungkin akan ada dalam Windows 12 sejak akhir tahun lalu, salah satu yang paling menonjol adalah fokus yang lebih besar pada kecerdasan buatan (AI).
Kemitraan Microsoft dengan OpenAI dalam pengembangan fitur Copilot menjadi indikasi kuat bahwa AI akan menjadi salah satu pilar utama dalam Windows 12.
Fitur Copilot sendiri telah mendapatkan perhatian yang besar karena dapat memberikan saran dan bantuan dalam proses penulisan kode. Namun, tidak hanya dalam hal ini, AI juga akan memengaruhi desain dan interaksi yang ada dalam sistem operasi Windows.
Pernyataan ini telah disampaikan oleh CEO Microsoft, Satya Nadella, dalam presentasi Snapdragon X Elite pada tanggal 24 Oktober. Nadella mengungkapkan bahwa perubahan desain Windows 12 akan dipengaruhi oleh interaksi berbasis AI.
Hal ini mungkin akan mencakup perubahan signifikan dalam cara pengguna berinteraksi dengan sistem operasi, yang tentunya akan mengubah pengalaman pengguna.
Salah satu aspek yang akan mendapatkan peningkatan adalah integrasi AI dalam penggunaan software Windows. Windows 11, versi sebelumnya, telah mendukung fitur Copilot AI dalam bentuk pratinjau. Namun, fitur ini masih dalam tahap beta dan belum berjalan dengan optimal.
Dengan dukungan perangkat keras yang lebih baik, seperti prosesor Qualcomm Snapdragon X Elite atau AMD Hawk Point, interaksi AI di Windows 12 diharapkan akan terasa jauh lebih lancar. Namun, Nadella juga menekankan bahwa perubahan ini akan memerlukan “arsitektur sistem yang baru.”
Lebih lanjut, Nadella mengungkapkan bahwa Windows 12 bisa mengubah seluruh pengalaman pengguna dengan menggantikan tombol Start dengan fitur Copilot.
Ia menjelaskan, “Copilot adalah seperti tombol Start. Ini menjadi pengatur dari semua pengalaman aplikasi Anda. Sebagai contoh, saya hanya pergi ke sana dan mengungkapkan niat saya, dan itu entah membawa saya ke aplikasi yang sesuai atau membawa aplikasi tersebut ke Copilot, sehingga membantu saya belajar, menanyakan, dan mencipta – dan sepenuhnya mengubah, menurut saya, kebiasaan pengguna.”
Saat ini, Copilot dapat meluncurkan sebagian besar aplikasi yang terintegrasi secara mandiri, namun belum dapat mengakses file explorer dan tugas terkait. Diharapkan Microsoft dapat mengembangkan fungsi AI, terutama dalam hal perintah suara, untuk mendukung lebih banyak interaksi dalam Windows 12.
Dengan Windows 12 yang akan datang, Microsoft berencana untuk menjadi pemimpin dalam pergerakan AI di dunia komputasi. Dengan perubahan signifikan dalam interaksi pengguna dan dukungan AI yang lebih kuat, Windows 12 nampaknya akan menghadirkan pengalaman yang sangat berbeda bagi para pengguna komputer di masa depan.
Mari kita tunggu kehadirannya dan rasakan perubahan besar yang akan dibawa oleh Windows 12 mendatang.