Sebagian besar dari kita pasti sudah mengetahui bahwa motherboard merupakan suatu wadah bagi seluruh komponen yang ada pada PC yang membantu segala pekerjaan menjadi lebih optimal.
Pasalnya, tanpa adanya motherboard, seluruh komponen perangkat keras tidak akan dapat digunakan. Oleh karena itu, kalian tidak boleh mengabaikan perangkat yang penting ini. CPU-oriented menjadi sebutan bagi motherboard modern.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa CPU hanya bisa disambungkan dengan motherboard tertentu yang sudah didukung maupun dikenali oleh motherboard itu sendiri. Kita dapat menentukan motherboard sebelum memilihnya melalui platform CPU yang disupport.
Kita tidak boleh sembarangan memasang motherboard pada sebuah prosesor karena tidak sembarang motherboard dapat terpasang dengan seluruh prosesor. Berikut kami sajikan beberapa cara memilih motherboard serta bagaimana cara menggantinya. Yuk simak pembahasan berikut ini!
Daftar Isi
- 1. Memastikan Bahwa Soket pada Motherboard Mendukung CPU
- 2. Menyesuaikan Penggunaan Dengan Chipset yang Terpasang
- 3. Memastikan Ukuran Motherboard Cocok dengan Case
- 4. Memeriksa Kelengkapan, Fungsi, dan Fitur yang Telah Tersedia
- 5. Memastikan Bahwa Garansi yang Dimiliki Resmi
- 6. Memilih Motherboard dengan Merk Terbaik
- 7. Memperhatikan RAM
- 8. Menyesuaikan Dengan Budget
- 9. Menyesuaikan Dengan Kebutuhan
- Cara Mengganti Motherboard
- Contoh Kasus
1. Memastikan Bahwa Soket pada Motherboard Mendukung CPU
Dalam memilih motherboard, kalian harus memperhatikan soket CPU terlebih dahulu yang nantinya dapat digunakan dan dipasang di dalam soket itu sendiri. Pasalnya, jika kita memilih jenis CPU yang tidak sesuai dengan soket yang ada di dalam motherboard, akan menyebabkan sistem komputer tidak berfungsi dan tidak dapat dihidupkan.
Kita harus memastikan bahwa soket yang digunakan sesuai dan kompatibel dengan CPU yang hendak dipasang satu sama lain. Cara untuk mengetahui soket CPU motherboard adalah dengan memperhatikan label spesifikasinya.
Label jenis soket tersebut biasanya sudah tertera pada kadus penjualan, buku manual, info yang dapat ditemukan pada website resmi, brosur, hingga di dalam motherboard itu sendiri. Sama halnya memilih motherboard, dalam memilih CPU juga kalian harus memastikan bahwa CPU sesuai dengan soket di dalam motherboard.
Pada dasarnya, sebuah soket prosesor hanya dapat terpasang pada satu generasi prosesor saja. Namun, tak jarang bahwa terdapat beberapa jenis soket yang khusus ditujukan pada kelas tertentu maupun dapat digunakan pada lebih dari satu generasi prosesor.
Oleh karena itu, kita memiliki berbagai macam pilihan motherboard maupun CPU. Dengan catatan harus benar – benar memperhatikan dan jangan sembarangan menggunakan supaya sistem operasi dapat berjalan dengan baik.
2. Menyesuaikan Penggunaan Dengan Chipset yang Terpasang
Chipset merupakan identitas utama dari motherboard yang biasanya harus disesuaikan dengan soket CPU yang ada. Biasanya satu soket CPU memang dapat mendukung berbagai macam chipset. Chipset itu sendiri terbagi menjadi beberapa kelas antara lain kelas rendah, kelas menengah, kelas atas, hingga kelas khusus.
Oleh karena itu, di pasaran terdapat berbagai jenis motherboard dengan soket CPU yang serupa namun memiliki chipset yang beragam. Oleh karena itu, sebelum memilih motherboard lebih baik untuk menyesuaikan chipset dengan prosesor yang digunakan.
Tujuan dari di atas supaya fitur dan fungsi yang ada dalam prosesor dapat digunakan dengan maksimal.
3. Memastikan Ukuran Motherboard Cocok dengan Case
Meskipun dianggap sepele, namun hal ini sangat penting. Kita harus memastikan ukuran case yang ada sesuai dengan ukuran motherboard yang dipilih. Namun, jika belum memilikinya, kita harus menyesuaikan ukuran motherboardnya.
Walaupun misalnya dari segi dimensi ukuran Micro ATX dan ATX tidak terlalu jauh berbeda, tetapi ukuran yang lebih besar misalnya ATX memiliki kelengkapan yang lebih banyak dibanding dengan yang berukuran Micro ATX.
4. Memeriksa Kelengkapan, Fungsi, dan Fitur yang Telah Tersedia
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan misalnya merk, tipe, harga, maupun segmentasi penjualan. Karena biasanya merk yang terkenal seperti MSI atau ASUS menawarkan beragam fitur lengkap dan menarik.
Dengan adanya kelengkapan khusus, itu menjadi daya tarik tambahan yang dapat memberikan kenyamanan lebih bagi para konsumennya.
Pada intinya, semua motherboard memiliki kelengkapan, fitur, dan fungsinya masing – masing meskipun di antaranya tidak berbeda jauh. Namun, motherboard high-end biasanya memiliki kelengkapan ekspansi yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang lainnya, tentunya dengan harga yang jauh lebih tinggi pula.
5. Memastikan Bahwa Garansi yang Dimiliki Resmi
Pastinya semua orang tidak ingin bahwa produk yang digunakan mengalami kerusakan dalam jangka waktu tertentu. Oleh karena itu, kita harus memastikan apakah motherboard yang digunakan hasil produksi masal dari manufaktur, sekalipun sudah melewati berbagai macam pengujian.
Jangan lupa, dalam membeli motherboard kita harus benar – benar memastikan bahwa produk yang akan kita beli merupakan motherboard yang sudah mendapat klaim garansi resmi. Maka, jika mengalami kerusakan kita tidak perlu khawatir dan langsung membawanya ke outlet resmi.
6. Memilih Motherboard dengan Merk Terbaik
Terdapat banyak merk motherboard yang tersebar luas di pasaran, namun manakah yang merupakan merk terbaik?
Sekalipun tak ada indikator atau syarat merk terbaik, karena semua merk pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing sesuai dengan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, kalian juga harus memperhatikan sesuai dengan keinginan kalian masing – masing.
7. Memperhatikan RAM
Kita juga harus memperhatikan RAM motherboard kita. Biasanya motherboard Intel keluaran terbaru memiliki arsitektur memori dua-kanal yang dapat mentransfer sekaligus menjadi kontroler dengan frekuensi yang menghasilkan data dan performa yang lebih cepat dan lebih baik.
8. Menyesuaikan Dengan Budget
Sebelum menentukan motherboard mana yang hendak dipilih, kalian harus memastikan anggaran yang kita miliki terlebih dahulu.
Sebelum itu, kita juga harus menentukan dengan cermat agar spesifikasi yang kita butuhkan sesuai dengan kebutuhan kita. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan budget dengan matang.
9. Menyesuaikan Dengan Kebutuhan
Cara yang terakhir adalah menyesuaikan dengan kebutuhan. Walaupun budget menjadi prioritas utama, tetapi kebutuhan juga nomor satu. Keduanya sangat berkaitan erat.
Kita harus memahami prosesor dan spesifikasi motherboard yang hendak dipilih agar sesuai dengan kebutuhan kita dan tidak menyesal nantinya setelah membeli.
Cara Mengganti Motherboard
Sebelum mengganti motherboard, langkah awal yang harus diperhatikan adalah prosesor, kartu grafis, dan power supplynya. Berikut beberapa cara untuk mengganti motherboard.
- Mempersiapkan sistem operasi terlebih dahulu. Sebagian besar dari kita biasanya menggunakan sistem operasi Windows. Kalian harus meng-uninstall segala yang ada pada CD maupun DVD motherboard lama. Bahkan driver perangkat on-board juga harus di-uninstall.
- Jangan lupa untuk back-up seluruh data penting ke dalam tempat yang lainnya dan aktivasi Windows.
- Sebelum membongkar casing, jangan lupa untuk memastikan bahwa komputer tidak terhubung listrik. Kemudian bongkar casing dan gabung berbagai perangkat tambahan misalnya kartu grafis atau kartu suara. Namun, kipas, prosesor, dan memori dibiarkan terhubung, serta biarkan hard disk dan drive optik di dalam casing.
- Jika sudah, cabut semua kabel yang terhubung dengan motherboard menggunakan obeng. Kemudian gabung seluruh kipas prosesor, prosesor, dan memori dengan hati – hati.
- Keluarkan motherboard dengan hati – hati secara perlahan dengan teliti supaya tidak lupa dengan letaknya semula. Kemudian pasang kembali prosesor, kipas, dan memori pada motherboard.
- Ketika memasukkan kembali motherboard, pastikan jangan sampai kipas prsesor dan memorinya terbentur. Kemudian hubungkan kabel yang tersisa serta berbagai macam perangkat tambahannya dan hubungkan ke listrik, lalu nyalakan.
- Jika sudah berhasil masuk ke Windows, kalian bisa langsung menggunakannya. Windows biasanya dapat mendeteksi perangkat baru, terutama motherboard yang baru dipasang.
- Jika muncul kotak dialog dan menanyakan CD atau DVD kalian dapat meng-klik [Cancel], dan coba restart komputer kalian beberapa kali.
- Jika instalasi sudah berhenti, lanjutkan dengan install driver motherboard secara manual dengan menyiapkan CD artau DVD driver motherboard, kemudian lanjutkan dengan melakukan instalasi secara berurutan mulai dari driver inti motherboard, driver perangkat yang terhubung, driver kartu grafis, dilanjutkan dengan perangkat lainnya.
- Jika sudah selesai semuanya, kalian dapat menggunakan komputer seperti semula.
Adapun tips dalam mengganti motherboard antara lain kalian harus memahami betul spesifikasi motherboard serta komponen komputer yang sebelumnya sudah ada, menentukan biaya, menyesuaikan kebutuhan, memastikan bahwa CPU kompatibel dengan soket motherboard baru, serta memastikan bahwa komponen yang lainnya juga cocok.
Contoh Kasus
Adapun beberapa contoh kasus motherboard yang sering dijumpai pada beberapa komputer dan biasanya tidak semudah itu dideteksi, terutama ketika kita melakukan kesalahan terhadap perangkat keras misalnya tidak melakukan booting.
Berikut beberapa contoh kasus kerusakan motherboard antara lain overheat pada komponen CPU, IC komponen yang terbakar, tegangan dan juga suplai listrik yang tidak stabil,maupun overlocking CPU, prosesor, dan juga komponen yang lain.
IC yang menjadi kontroler dan merupakan bagian dari CPU dapat mengalami korsleting dan kemudian terbakar. Selain itu, tegangan listrik yang tidak stabil mempengaruhi suplai listrik terhadap motherboard menjadi tidak optimal. Overheating dan tegangan yang tidak stabil juga dapat menjadi penyebab terbakarnya perangkat.
Penambahan kecepatan beberapa komponen CPU mulai dari VGA, RAM, dan prosesor dapat menyebabkan overlocking. Overlocking ini nantinya dapat meningkatkan performa dengan instan dan mudah, akan tetapi suhu laptop juga akan meningkat dan berpotensi mengalami overheating.