Baterai laptop overcharger adalah masalah yang umum terjadi. Baterai yang overcharger bisa menimbulkan dampak kurang baik pada laptop. Namun hal ini seringkali tidak pengguna sadari, dan membiarkan laptop tersambung dengan charger cukup lama. Terlebih jika sedang asyik menonton film, bermain game, maupun mengerjakan tugas.
Baca Juga: Laptop Mendadak Black Screen, Ini Solusi Mengatasinya
Dampak Baterai Laptop Overcharger yang Perlu Anda Waspadai
Pada dasarnya, saat baterai laptop sudah mencapai 100% perangkat akan otomatis memutuskan sambungan arus listrik. Sehingga aliran listrik dari pusat tidak memiliki pengaruh apa-apa lagi di baterai laptop.
Hal tersebut berkat sejumlah komponen internal yang turut mengontrol proses pengisian daya. Meski demikian, bukan berarti membiarkan laptop tersambung dengan charger cukup lama akan aman-aman saja. Karena jika terjadi terus menerus, aktivitasnya bisa menimbulkan dampak buruk seperti berikut ini.
1. Perangkat Laptop Mudah Panas
Dampak baterai laptop overcharger yang pertama yakni memicu overheat. Kondisi ini bisa terjadi karena perangkat laptop zaman sekarang banyak menggunakan jenis baterai lithium ion. Meski memiliki tingkat ketahanan yang sangat mumpuni, baterai lithium ion ternyata sensitif terhadap energi panas.
Sehingga bukan hal aneh ketika Anda menyambungkan charger cukup lama, membuat suhu laptop ikut meningkat. Untuk menghindari hal-hal yang lebih berbahaya, sebaiknya segera putuskan sambungan charger ketika baterai sudah 100%.
Baca Juga: Laptop Kemasukan Semut, Lakukan Hal Ini untuk Mengatasinya
2. Masa Pakai Baterai Semakin Berkurang
Panas yang timbul akibat pengisian daya baterai terlalu lama, ternyata bisa berimbas pada masa pakainya. Pasalnya, suhu laptop yang mencapai 30 derajat Celcius berisiko merusak komponen baterai. Hal ini akan diawali dengan pengurangan masa pakai secara signifikan selama beberapa bulan saja.
Beberapa penelitian membuktikan jika mengisi baterai hingga 100%, dan membiarkan suhunya naik 25 derajat Celcius. Maka kualitas baterai akan turun drastis sebanyak 20% dalam waktu tiga bulan.
Sementara baterai yang overheating hingga 60 derajat Celcius kapasitasnya bisa berkurang 40%. Dampak baterai laptop overcharger ini tentu sangat merugikan pengguna.
Ahli komputer justru menyarankan untuk melakukan pengisian baterai sampai 75 % saja. Kemudian melakukan pengisian kembali saat baterai tersisa 20 atau 25%. Langkah tersebut bisa memaksimalkan kinerja laptop, serta meminimalisir kerusakan pada baterai lithium-ion.
3. Mempengaruhi Komponen Laptop Lainnya
Tak hanya memicu overheat dan menurunkan kualitasnya, baterai laptop overcharger juga mempengaruhi komponen lain. Pasalnya, suhu tinggi yang terperangkap di dalam perangkat menjadi sulit keluar.
Jika terjadi secara terus menerus, maka udara panas tersebut justru berputar balik ke dalam laptop. Alhasil komponen-komponen penting lainnya menjadi ikut terserang, dan tidak mampu berfungsi secara maksimal.
Tips Menjaga Kesehatan Baterai Laptop
Melihat sejumlah dampak di atas, tentunya membuat Anda harus lebih bijak melakukan pengisian daya laptop. Sehingga kesehatan baterainya tetap terjaga, dan perangkat laptop mampu bekerja sebagaimana mestinya. Supaya lebih efektif, silahkan mengikuti langkah-langkah mudahnya berikut ini.
Baca Juga: Penyebab Laptop No Bootable Device yang Umum Terjadi
1. Mengatur Waktu Pemakaian
Perlu Anda ketahui, memakai perangkat elektronik seperti laptop tanpa terkontrol bisa berpengaruh pada kesehatan baterainya. Karena itu, jika ingin baterai laptop lebih awet dan terawat upayakan menggunakan secara teratur. Berikan waktu sejenak untuk rehat sebelum akhirnya dipakai kembali.
2. Mengisi Baterai Sebelum Laptop Mati
Tak hanya baterai laptop overcharger saja yang bisa memicu dampak buruk. Namun, membiarkan baterai laptop kosong sampai mati juga akan menimbulkan masalah.
Kondisi semacam ini membuat baterai laptop menjadi cepat haus dan tidak mampu bertahan lama. Waktu terbaik untuk melakukan isi ulang baterai yaitu saat sisa daya mencapai 20 atau 25%.
3. Menggunakan Charger Original
Tak banyak yang menyadari jika penggunaan kabel charger laptop juga bisa mempengaruhi kesehatan baterai. Umumnya, menggunakan kabel KW memicu ketidakstabilan arus listrik yang masuk ke perangkat.
Lonjakan arusnya pun bisa terlalu besar atau relatif kecil. Sehingga baterai laptop kurang terkontrol dan bisa mengalami kerusakan.
Kabel yang dipakai pun sangat berpenagruh terhadap kondisi baterai laptop. Pasalnya, apabila pengguna memakai kabel charger abal-abal alias KW yang kualitasnya tidak jelas, maka bisa menyebabkan arus listrik menjadi tidak stabil. Dengan begitu, baterai laptop akan menjadi cepat rusak karena
4. Mencermati Suhu Laptop
Temperatur laptop menjadi salah satu faktor yang harus Anda cermati. Seperti telah tertera sebelumnya, baterai laptop overcharger bisa memicu perangkat menjadi overheat. Karena itu, pastikan menghentikan aktivitas sejenak ketika laptop terlalu panas.
Langkah ini sangat tepat untuk menghindari risiko hilangnya kendali perangkat akibat bekerja terlalu keras. Nah, itulah beberapa uraian tentang dampak baterai laptop overcharger. Lengkap dengan tips menjaga kesehatan baterai agar lebih tahan lama. Semoga informasinya bermanfaat! (R10/HR-Online)